Monday, May 31, 2010
Kisah Nabi Nuh a.s
SEJARAH PUASA
- Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan maksud menambah pahala. Misalnya puasanya para pendeta
- Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang telah dikisahkan Allah dalam Al-Qur’an, surat Maryam ayat 26 :“Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka katakanlah, sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini” (Q.S. Maryam :26).
- Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan puasa-puasa kaum-kaum lainnya yang mempunyai cara dan kriteria yang telah ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.
- Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyai aturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalam tata cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaum muslimin, juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal mana telah menunjukkan keluwesan Islam.
HIKMAH PUASA
Bila puasa telah diwajibkan kepada umat terdahulu, maka adakah puasa yang diwajibkan atas umat Islam sebelum Ramadhan?
Sedangkan madzhab Hanafi mempunyai pendapat lain: bahwa puasa yang diwajibkan pertamakali atas umat Islam adalah puasa Asyura’. Setelah datang Ramadhan Asyura’ dirombak (mansukh). Madzhab ini mengambil dalil hadisnya Ibn Umar dan Aisyah ra.: diriwayatkan dari Ibn ‘Amr ra. bahwa Nabi saw. telah berpuasa hari Asyura’ dan memerintahkannya (kepada umatnya) untuk berpuasa pada hari itu. Dan ketika datang Ramadhan maka lantas puasa Asyura’ beliau tinggalkan, Abdullah (Ibnu ‘Amr) juga tidak berpuasa”. (H.R. Bukhari).
“Diriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa orang-orang Quraisy biasa melakukan puasa Asyura’ pada masa jahiliyah. Kemudian Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa hari Asyura’ sampai diwajibkannya puasa Ramadhan. Dan Rasul berkata, barang siapa ingin berpuasa Asyura’ silahkan berpuasa, jika tidak juga tak apa-apa”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Pada masa-masa sebelumnya, Rasulullah biasa melakukan puasa Asyura’ sejak sebelum hijrah dan terus berlanjut sampai usai hijrah. Ketika hijrah ke Madinah beliau mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa (Asyura’), beliau pun ikut berpuasa seperti mereka dan manyerukan ke ummatnya untuk melakukan puasa itu.
Hal ini sesuai dengan wahyu secara mutawattir (berkesinambungan) dan ijtihad yang tidak hanya berdasar hadis Ahaad (hadis yang diriwayatkan oleh tidak lebih dari satu orang). ”Ibn Abbas ra. meriwayatkan: ketika Nabi saw. sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi sedang melakukan puasa Asyura’, lalu beliau bertanya: (puasa) apa ini? Mereka menjawab: ini adalah hari Nabi Saleh as., hari di mana Allah swt. memenangkan Bani Israel atas musuh-musuhnya, maka lantas Musa as. melakukan puasa pada hari itu. Lalu Nabi saw. berkata: aku lebih berhak atas Musa dari kalian. Lantas beliau melaksanakan puasa tersebut dan memerintahkan (kepada sahabat-sahabatnya) berpuasa. (HR. Bukhari).
Puasa Ramadhan diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun kedua hijriyah, maka lantas, sebagaimana madzhab Abi Hanifah, kewajiban puasa Asyura terombak (mansukh). Sedang menurut madzhab lainnya, kewajiban puasa Ramadhan itu hanya merombak kesunatan puasa Asyura’.
Kata ‘al-haj’ (haji) didahulukan sebelum kata ‘al-shaum’ (puasa), itu menunjukkan pelaksanakaan haji lebih banyak menuntut pengorbanan waktu dan harta. Sedang dalam riwayat lain, kata ‘al-shaum’ didahulukan, karena kewajiban puasa lebih merata (bisa dilaksanakan oleh mayoritas umat Islam) dari pada haji.
Kewajiban puasa Ramadhan sangat terang. Barang siapa yang mengingkari atau mengabaikan keberadaannya dia termasuk orang kafir, kecuali mereka yang hidup pada zaman Islam masih baru atau orang yang hidup jauh dari ulama.
DEFINISI PUASA
Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan, puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenarnnya matahari dengan memakai niat tertentu. Puasa Ramadhan wajib dilakukan, adakalanya karena telah melihat hitungan Sya’ban telah sempurna 30 hari penuh atau dengan melihat bulan pada malam tanggal 30 Sya’ban. Sesuai dengan hadits Nabi saw.
“Berpuasalah dengan karena kamu telah melihat bulan (ru’yat), dan berbukalah dengan berdasar ru’yat pula. Jika bulan tertutup mendung, maka genapkanlah Sya’ban menjadi 30 hari.
Kisah Nabi Idris a.s
Sunday, May 30, 2010
Winter Sonata in Korea...
Conversion rate: RM3.20 =1,000Won
Season: Winter ( but it wasn’t snowing in Seoul)
Tour agent: Vacasia Travel & Tours
My hubby and I, together with my parents and Hajar, my youngest sis, went to Korea for an 8 days tour. I would like to share our Korea escapade with those planning to visit there. During our tour, we covered almost all the itineraries that a tour package usually offers.
We went to Mt Sorak, Vivaldi Ski Resort, Everland Theme Park(Yongin) and visited the famous Gyeong Bok Palace, National Folk Museum and passed by the Blue House.
Second day;
Once arrived, our tour guide was waiting for us at the airport. Went to the palace & museum & passed by the President’s Blue House. Had lunch at one of the Pakistani restaurant in Muslim area, Ittaewon. Mind you, the mosque and the muslim restaurants are located on an ascending hill. For my father who is a right side-body strokee, walking up the street really took its toll on him. For the oldies and those with wheel-chairs, think twice before you decide to pray at the mosque as there is no lift or escalator provided in the mosque. I’m not discouraging you from praying at the mosque, but my concern is that, for those who are not 100% fit, don’t push yourself to the limit as it may cause other complications while you are in Korea.
Info: The fruits in Ittaewon are cheap. Buy there. Strawberry nye sedap, manis2 buah you.
After lunch & zohor, we went to Mt Sorak, the National Park of Korea. Spent only 30 minutes there. Mt Sorak is suitable for hiking & camping and not for a short visit. Can’t really appreciate the beauty of this park as the time allocated is really short. If you walk up the lane, you can go down to the beautiful river in the park. Boleh cicah2 kaki ke dalam air sungai itu-kalau tak kisah kaki jadi air batu.
Info : Some tour agencies put Mt Sorak and exclude Nami Island in the tour. If you have choice, choose Nami Island as I personally think that Nami is a more popular tourist spot and famously known for the filming location for Winter Sonata)
After that, overnight at a hotel in Mt Sorak area. The hotel room is actually a small apartment with 2 bedrooms and 1 bathroom. No beds provided, so it gives you the chance to experience Korean sleeping style atau lebih tepat lagi tidur alas toto letak kat atas lantai yang warm dek heater. Bangun pagi2 akan terasa kesakitan pinggang seperti tulang belakang yng telah tersilap alignmentnya. The room can accommodate up to 5people and the rental per night is 399,000 Won(converted into RM = RM12++) . I’ll put up photos of the room and rental rate in my fb later.
Note ; There is a rice cooker and kettle in the room. You may bring nasi himpit and boil it there. If it’s winter, your nasi himpit can lasts to 3-4 days. Bring your own packet drinks-as there is no complimentary drink provided. If you feel that you are a fussy eater, bring packet of rempah n can food so you can cook eg sardine, rendang in the rice cooker. Korean foods taste bland on Malaysian tongue like mine-rasanye seperti tidak cukup rempah buat saya. But, there is always a shopping mart nearby the hotel and usually open until 12pm. Boleh lah beli minuman lembut.
There is no muslim restaurant outside Seoul. So lunch and dinner were provided at the local seafood restaurants. Ikan2 yang dimasak tidak dibuang isi perutnye ye kawan2. Ikan goreng terus digoreng sesudah dibasuh tanpa perlu keluarkan segala stok2 yang dah expired dalam perut ikan tu. Sama juga, jika steamboat, ikan hanya akan dibasuh tanpa disiang dan kemudian dipotong lalu dicampakkan ke dalam bekas steamboat itu. Buuuurrrrppppp….alhamdulil
Third day;
After checked out, went to Vivaldi Ski Resort. As explained by Jenny, our tour guide, usually by then, the area should already be snowing but due to the global warming, not only the snow is late but the temperature is not as low as past years. So, we enjoyed ski with the man-made snow. Not bad. But I believe the group is disappointed as everyone thought that the resort would be covered with snow everywhere. So impian untuk membuat snowman sebesar Afdlin Shauki telah musnah ..tsk tsk..
Note : the rental fees for ski clothing is 50,000Won, exclusive of ski glasses and gloves. The ski equipment is 40,000Won. It is usually excluded from your package fees.
Fourth day;
Headed to Everland Theme Park, Yongin after breakfast. Spent 2.3 hrs there. If you go there, don’t miss the safari. You will meet the crazy cute (kiut gilak) bears, white tigers, ligers and tigers. The bears especially, are very big like grizzly bears and seriously cute cute cute!
And there are also Polar Bears!!! Oh, I loveeee polar bears!! If you are lucky, you can see penguins too. We watched the 3D show but it is a disappointment compared to 3D show in Disneyland. It’s like sitting on a worn out Ogawa massage chair. Urat sendi bersimpul dan badan melayang2 seperti baru lepas bergusti lightweight bila keluar. Try the river cruise there. Better than the one in Sunway Lagoon. Get yourself wet in the cold weather-heh!
Add info: Everland is amongst the most visited theme parks in the world. Lotte World is another theme park that usually a tour group offers, but Lotte is an indoor theme park. I would prefer Everland personally.
After that, headed back to Seoul and had lunch at Muslim Pakistani Restaurant. They served us Ginseng Chicken. Mcm nasik air kita, Cuma bezanya, tak de rempah2 hatta garam sekalipun, masukkan ayam dan masukkan beras dan ginseng, tunggu sampai ayam hancur luluh. Siap.Sangat sesuai untuk disajikan buat ibu2 yang dalam pantang. Buurrrppp..walaupun tak sedap gilak tapi ku telan saja demi perut ini. Need energy for the shopping therapy.
But, sad to say, when it comes to the most awaited itinerary (for the ladies)- which is shopping, it is not as what we expected. First, we were taken to Doota, which is the latest addition to the DongDaeMun(DDM) market but only given 1 hour to do shopping. Only managed to buy souvenirs there. Tak de masa langsung la nak tgk beg2 or baju2 or brooch2. But we were still hoping that there would be something for our eyes to feast on at Myeongdong street and Ittaewon shopping street.
After dinner, went back to the hotel. Our hotel in Seoul is Capital Hotel and the rate is around 2++,000 Won per night for 2 persons. Additional pax is charged at 30,000 Won.
Fifth day
After breakfast, went to Kimchi School. I got selected as the best kimchi maker *clap*clap*clap*..eh no no.. was it hubby? Or was it me?Not sure as the instructor was pointing at either one of us(we were standing next to each other), so not sure who is the winner :P. Then tried on Korean traditional clothing, saling tak tumpah seperti sedang mengandung 9 bulan dan 9 hari … TAk mungkin upload dlm fb ceh.
After that , went to Myeongdong street. With Won money screaming to go out from our pocket (and our hearts jumping up & down to see the brooches and Korean cotton and leather bags, we were again disappointed. Myeongdong street offers nothing much-since it’s winter, most of the items sold are winter clothing. They are branded shops but the price is not much different from KL. Dan, tidak ada satu brooch dan kain cotton pun yng kelihatan. Sigh.
After performed Zohor at the hotel, we went to Ittaewon street. Many shops but for cheapskate me, most of the items are pricey. I don’t think it’s worth it to spend RM 100 on a brooch whereby I can get the same exact brooch in Msia at more or less the same price. Here in Ittaewon, you will find many shops selling leather bags and winter clothing (as it was winter), but I was told by my cousin who studies there the items are cheaper at Namdaemun (NDM) and DDM. Most of the leather bags are good quality bags, nicely sewn and have no brands and most of the designs are inspired by branded handbags. End up, we didn’t buy anything (tp duit won telah berjaya menyelinap keluar dari poket utk kudap2an, meals, buah2an and souvenirs)
Sixth day
The next day, the tour group already leaving back to KL whereas the 5 musketeers continue their journey in the Land of the Morning Calm on their own. Kuasa import diperlukan di mana Amin, my cuzzy, joined us in our escapade as the leader and interpreter (tq very much Amin. Nanti knum buatkan sambal tahun ok). For the tour group, it means that the schedule has comes to its end and nobody went shopping berserk in Seoul. Oh sedih. Tiada kenangan indah membantu menstimulasikan ekonomi Korea.
So after checked out, we checked in at Iljin motel. It is located across the NDM market gate 5 and eventhough it is a ‘motel’, it’s not like chicken motel in Msia. Lebih kurang sama taraf dgn Seri Msia laa.. the location is perfect, near NDM market and a walking distance from the subway station. We had buffet lunch at Maharaja Restaurant in Ittaewon, and the cost for tourist is 13,000Won/pax and for MSian Student is 10,000Won/pax (darabkan je dgn RM3.2 to convert into RM). After that, went to NDM to buy brooches. The brooch are sold at NAMDAEMUN GATE 5, first floor , building on your left. Ingat. Mmg jual joget lambak je brooch di situ. The glittering stones can make your eyes blind so be careful ladies. So, if you want to buy brooch, go straight to NDM GATE 5. Tak payah susah2 kerahkan tenaga zahir dan batin mencari brooch di DDM atau Ittaewon atau Myeongdong. The shops close at 5-6pm and on Saturday, open until 1-2pm only. Ingat ye ladies sekalian. Jgn pulak dah sampai Seoul pergi NDM hari sabtu pukul 4pm. Itu saja cari pasal buat jiwa terseksa merana.
Seventh day
Early in the morning, after stuffing our tummies with the rations we brought from home, we headed to Nami Island, the filming location of Winter Sonata.
Winter Sonata has popularized Nami Island and brought waves of tourists to Korea. But we were a lucky bunch that day as it was snowing in Nami Island that morning. Kalau sudah jumpa seno, gambar poyo mestilah dirakam utk memberitahu tourists yng lain bahawa kami datang dari negara beriklim khatulistiwa . Ha ha ha.. My Abah couldn’t stand the cold and stayed inside the tourist info cottage for the heater. We managed to make a snowman (but not as big as Afdlin of course) but it looks more like a snow owl.
Info : The total transportation cost (including subway, train and entrance fees) is 20,000 Won/pax. Compared to Mt Sorak, Nami is a better choice-many beautiful photo spots and has more tourist attractions. If you go own your own, better bring something to eat as there is no muslim restaurant available.
There is a fast-food restaurant called Lotte Ria, you can buy the prawn and squid burger there. They use vege oil and diff utensils to fry these two burgers. The price per set (soft drink + fries+burger) is only 4,000Won.Please note that the sauce in McDonald’s Korea is not halal.
Returned to the hotel and went out again to DDM market. With Amin as the translator, makes life easy to bargain. Some tour guides will tell you that the price is fixed in DDM, but you can actually bargain the price at least 30% from the display price provided that you pay in cash. So, jgn dgr kata tour guide itu. Tawarlah selagi boleh. Gunakan segala kepakaran dan bakat terpendam yang ada dalam dirimu. And, most of the items you see in Ittaewon can be found in DDM.
Note: Tips utk menawar ; mesti menawar secara suara kuat dan firm ala2 harga yang diberi tidak padan dgn kualiti barang (mesti lagak dan sombong tp jangan berlelampauan). Jangan buat muka kesian, or kata saya tak de duit ke hape, nanti diaorg tak layan n buat tak tahu. Kalau tak de transalator, tunjukkan riak muka (contohnya geleng2 kepala dan menjuih bibir sedikit ) smbil membelek2 barang.
You can also find Korean silk cotton here in DDM (exit station 9 subway).
Eight day
Early in the morning, we took a cab to the Seoul Station (from NDM to Seoul Station is 4,000 Won) and buy the airport limo ticket at 14,000Won/pax. The bus is comfy enough. Don’t’ fall asleep. Make sure you stop at Incheon International Airport and not at their domestic airport.
At 4.30pm-safely arrived home.
Note :
1. If you want to bring rendang, sambal and nasi himpit, make sure you place it in the check-in baggage. Boleh bawak tu semua. Jalan je lah dgn confident kat Custom tu.
2. Tour will usually take you to ginseng and amethyst centre. At NDM, you can find the same ginseng at much lower price. So, jgn terpedaya dgn pipi gebu,usikan , suara lemah gemalai dan jelingan manja onni2 di ginseng center itu. Tak sesuai utk stimulate economy di situ. Tolonglah peniaga di NDM :p.
Sekian, terima kasih.
p/s: I have the contact no of the korea agency that served us during the tour. Whoever wish to deal directly with them, feel free to email me for the details.
p/s/s; No worries, i dont charge anything/take commission for the Korean tour's contact.
Additional notes:
Phrase utk diingati ;
1. Anna hi seyyo - Selamat pagi/ malam/siang/petang
2. Kamsaha mida- Tq
3. Onni - Miss (digunakan bila hendak menawar barang, tidak kira penjual wanita itu tua atau muda)
4. Oppa - Mr (digunakan oleh gadis dgn nada manja ececehhh utk menawar dgn penjual lelaki)
5. Ahjumma - Auntie -agak2 Onni tak bagi harga kurang dan kita pun tak nak beli barang tu, jgn lupa
cakap Kamsaha Mida AHJUMMMAAAA sebelum balik ..heh!
6. Ahjussi - Uncle - sila guna dlm keadaan sama seperti no.5
7.Kakaju seyyo- oohh, ini penting, azimat ketika bershopping-maknanye, tolong kurang lagi boleh...
Artificial Rain in Dubai
CAN YOU BELIEVE THIS?
It was an artificial rain !!
Done by the meteorological department at the national centre of meteorology and seismology (NCMS)
To remove the air pollution on Dubai's atmosphere..
It is called 'cloud seeding' a latest technology to customise weather..
An aircraft is putting dry ice on clouds which makes artificial rain
More rains are expected on these summer days...
Happy chilling out Dubai'ians!
Kisah Nabi Adam a.s
Syurga sungguh nikmat.Segala kesenangan ada di dalamnya. Semua tersedia apa saja yang diinginkan, tanpa bersusah payah memperolehinya. Sungguh suatu tempat yang amat indah dan permai, menjadi idaman setiap insan. Demikianlah menurut riwayat, tatkala Allah SWT. selesai mencipta alam semesta dan makhluk-makhluk lainnya, maka dicipta-Nya pula Adam ‘alaihissalam sebagai manusia pertama. Hamba yang dimuliakan itu ditempatkan Allah SWT di dalam Syurga (Jannah). Adam a.s hidup sendirian dan sebatang kara, tanpa mempunyai seorang kawan pun. Ia berjalan ke kiri dan ke kanan, menghadap ke langit-langit yang tinggi, ke bumi terhampar jauh di seberang, maka tiadalah sesuatu yang dilihatnya dari mahkluk sejenisnya kecuali burung-burung yang berterbangan ke sana ke mari, sambil berkejar-kejaran di angkasa bebas, bernyanyi-nyanyi, bersiul-siul, seolah-olah mempamerkan kemesraan.
Adam a.s terpikat melihatnya, rindu berkeadaan demikian. Tetapi sungguh malang, siapalah gerangan kawan yang hendak diajak. Ia merasa kesepian, lama sudah. Ia tinggal di syurga bagai orang kebingungan, tiada pasangan yang akan dibujuk bermesra sebagaimana burung-burung yang dilihatnya. Tiada pekerjaan sehari-hari kecuali bermalas-malas begitu saja, bersantai berangin-angin di dalam taman syurga yang indah permai, yang ditumbuhi oleh bermacam bunga-bunga kuntum semerbak yang wangi, yang di bawahnya mengalir anak-anak sungai bercabang-cabang, yang desiran airnya bagai mengandung pembangkit rindu.
Apa saja di dalam syurga semuanya nikmat! Tetapi apalah erti segalanya kalau hati selalu gelisah resah di dalam kesepian seorang diri?
Itulah satu-satunya kekurangan yang dirasakan Adam a.s di dalam syurga. Ia perlu kepada sesuatu, iaitu kepada kawan sejenis yang akan mendampinginya di dalam kesenangan yang tak terhingga itu. Kadangkala kalau rindu dendamnya datang, turunlah ia ke bawah pohon-pohon rendang mencari hiburan, mendengarkan burung-burung bernyanyi bersahut-sahutan, tetapi aduh hai kasihan…bukannya hati menjadi tenteram, malah menjadi lebih tertikam. Kalau angin bertiup sepoi-sepoi basah di mana daun-daunan bergerak lemah gemalai dan mendesirkan suara sayup-sayup, maka terkesanlah di hatinya keharuan yang begitu mendalam; dirasakannya sebagai derita batin yang tegak di sebalik nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Tetapi walaupun demikian, agaknya Adam a.s malu mengadukan halnya kepada Allah SWT. Namun, walaupun Adam a.s malu untuk mengadu, Allah Ta’ala sendiri Maha Tahu serta Maha Melihat apa yang tersembunyi di kalbu hamba-Nya. Oleh itu Allah Ta’ala ingin mengusir rasa kesepian Adam.
Tatkala Adam a.s sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan untuk mendapatkan kawan, sedang ia lagi duduk terpekur di atas tempat duduk yang berlapiskan tilam permaidani serba mewah, maka tiba-tiba ngantukpun datanglah menawannya serta langsung membawanya hanyut ke alam tidur.
Adam a.s tertidur nyenyak, tak sedar kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam saat-saat yang demikian itulah Allah SWT menyampaikan wahyu kepada malaikat Jibril a.s untuk mencabut tulang rusuk Adam a.s dari lambung sebelah kiri. Bagai orang yang sedang terbius, Adam a.s tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat Jibril a.s. Dan oleh kudrat kuasa Ilahi yang manakala menghendaki terjadinya sesuatu cukup berkata “Kun!” maka terciptalah Hawa dari tulang rusuk Adam a.s, sebagai insan kedua penghuni syurga dan sebagai pelengkap kurnia yang dianugerahkan kepada Adam a.s yang mendambakan seorang kawan tempat ia boleh bermesra dan bersenda gurau.
Hawa duduk bersandar pada bantal lembut di atas tempat duduk megah yang bertatahkan emas dan permata-permata bermutu manikam, sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah dari seorang lelaki kacak yang sedang terbaring, tak jauh di depannya.
Butir-butir fikiran yang menggelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus tenaga elektrik yang datang mengetuk kalbu Adam a.s, yang langsung menerimanya sebagai mimpi yang berkesan di dalam gambaran jiwanya seketika itu.
Adam terjaga….! Alangkah terkejutnya ia ketika dilihatnya ada makhluk manusia seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Ia seolah tak percaya pada penglihatannya. Ia masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya.
Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutar badannya sekadar untuk menyembunyikan bukit-bukit di dadanya, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang melihatnya.
Memang dijadikan Hawa dengan bentuk dan paras rupa yang sempurna. Ia dihiasi dengan kecantikan, kemanisan, keindahan, kejelitaan, kehalusan, kelemah-lembutan, kasih-sayang, kesucian, keibuan dan segala sifat-sifat keperibadian yang terpuji di samping bentuk tubuhnya yang mempesona serta memikat hati setiap yang memandangnya.
Ia adalah wanita tercantik yang menghiasai syurga, yang kecantikannya itu akan diwariskan turun temurun di hari kemudian, dan daripadanyalah maka ada kecantikan yang diwariskan kepada wanita-wanita yang datang dibelakangnya.
Adam a.s pun tak kurang gagah dan kacaknya. Tidak dijumpai cacat pada dirinya kerana ia adalah satu-satunya makhluk insan yang dicipta oleh Allah SWT secara langsung tanpa perantaraan.
Semua kecantikan yang diperuntukkan bagi lelaki terhimpun padanya. Kecantikan itu pulalah yang diwariskan turun temurun kepada orang-orang di belakangnya sebagai anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya yang bergelar manusia. Bahkan diriwayatkan bahawa kelak semua penduduk syurga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa Adam a.s.
Adam a.s bangkit dari pembaringannya, memperbaiki duduknya. Ia membuka matanya, memperhatikan dengan pandangan tajam. Ia sedar bahawa orang asing di depannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud insani yang mempunyai bentuk fizikal seperti dirinya. Ia yakin ia tidak salah pandang. Ia tahu itu manusia seperti dirinya, yang hanya berbeza kelaminnya saja. Ia serta merta dapat membuat kesimpulan bahawa makhluk di depannya adalah perempuan. Ia sedar bahawa itulah dia jenis yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid memuji Zat Maha Pencipta.
Ia tertawa kepada gadis jelita itu, yang menyambutnya tersipu-sipu seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang menyingkap apa yang terselit di kalbunya.
Adam terpikat pada rupa Hawa yang jelita, yang bagaikan kejelitaan segala puteri-puteri yang bermastautin di atas langit atau bidadari-bidadari di dalam syurga.
Tuhan menanam asmara murni dan hasrat berahi di hati Adam a.s serta menjadikannya orang yang paling asyik dilamun cinta, yang tiada taranya dalam sejarah, iaitu kisah cinta dua insan di dalam syurga. Adam a.s ditakdirkan jatuh cinta kepada puteri yang paling cantik dari segala yang cantik, yang paling jelita dari segala yang jelita, dan yang paling harum dari segala yang harum.
Adam a.s dibisikkan oleh hatinya agar merayu Hawa. Ia berseru: “Aduh, hai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Dari manakah datangmu, dan untuk siapakah engkau disini?” Suaranya sopan, lembut, dan penuh kasih sayang.
“Aku Hawa,” sambutnya ramah. “Aku dari Pencipta!” suaranya tertegun seketika. “Aku….aku….aku, dijadikan untukmu!” tekanan suaranya menyakinkan.
Tiada suara yang seindah dan semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah terdengar setiap saat di dalam syurga. Tetapi suara Hawa….tidak pernah di dengarnya suara sebegitu indah yang keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu. Suaranya membangkit rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat.
Kata-kata yang paling segar didengar Adam a.s ialah tatkala Hawa mengucapkan terputus-putus: “Aku….aku….aku, dijadikan untukmu!” Kata-kata itu nikmat, menambah kemesraan Adam kepada Hawa.
Adam a.s sedar bahawa nikmat itu datang dari Tuhan dan cintapun datang dari Tuhan. Ia tahu bahawa Allah SWT itu cantik, suka kepada kecantikan. Jadi, kalau cinta kepada kecantikan berertilah pula cinta kepada Tuhan. Jadi cinta itu bukan dosa tetapi malah suatu pengabdian. Dengan mengenali cinta, makrifah kepada Tuhan semakin mendalam. Cinta kepada Hawa bererti cinta kepada Pencipta. Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata: “Kekasihku, ke marilah engkau!” Suaranya halus, penuh kemesraan.
“Aku malu!” balas Hawa seolah-olah menolak. Tangannya, kepalanya, memberi isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban.
“Kalau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!” Suaranya yang bagaikan irama seolah-olah memberi harapan.
Adam tidak ragu-ragu. Ia mengayuh langkah gagah mendatangi Hawa. Maka sejak itulah teradat sudah bahawa wanita itu didatangi, bukan mendatangi.
Hawa bangkit dari tempat duduknya, menggeser surut beberapa langkah. Ia sedar bahawa walaupun dirinya diperuntukkan bagi Adam a.s, namunlah haruslah mempunyai syarat-syarat tertentu. Di dalam sanubarinya, ia tak dapat menyangkal bahawa iapun terpesona dan tertarik kepada rupa Adam a.s yang sungguh indah.
Adam a.s tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu membaca isi hati. Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarnya itu memanglah suatu perbuatan wajar dari sikap malu seorang gadis yang berbudi. Ia tahu bahawa di balik “malu” terselit “rasa mahu”. Kerananya ia yakin pada dirinya bahawa Hawa diperuntukkan baginya. Naluri insaninya bergelora.
Tatkala sudah dekat ia pada Hawa serta hendak mengulurkan tangan sucinya kepadanya, maka tiba-tiba terdengarlah panggilan ghaib berseru:
“Hai Adam….tahanlah dirimu. Pergaulanmu dengan Hawa tidak halal kecuali dengan mahar dan menikah!”.
Adam a.s tertegun, balik ke tempatnya dengan taat. Hawa pun mendengar teguran itu dan hatinya tenteram.
Kedua-dua manusia syurga itu sama terdiam seolah-olah menunggu perintah.
Allah SWT. Yang Maha Pengasih untuk menyempurnakan nikmatnya lahir dan batin kepada kedua hamba-Nya yang saling memerlukan itu, segera memerintahkan gadis-gadis bidadari penghuni syurga untuk menghiasi dan menghibur mempelai perempuan itu serta membawakan kepadanya hantaran-hantaran berupa perhiasan-perhiasan syurga. Sementara itu diperintahkan pula kepada malaikat langit untuk berkumpul bersama-sama di bawah pohon “Syajarah Thuba”, menjadi saksi atas pernikahan Adam dan Hawa.
Diriwayatkan bahawa pada akad pernikahan itu Allah SWT. berfirman: “Segala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahawa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendaklah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!”.
Malaikat dan para bidadari berdatangan
Setelah akad nikah selesai berdatanganlah para malaikat dan para bidadari menyebarkan mutiara-mutiara yaqut dan intan-intan permata kemilau kepada kedua pengantin agung tersebut. Selesai upacara akad, dihantarlah Adam a.s mendapatkan isterinya di istana megah yang akan mereka diami. Hawa menuntut haknya. Hak yang disyariatkan Tuhan sejak semula. “Mana mahar?” tanyanya. Ia menolak persentuhan sebelum mahar pemberian ditunaikan dahulu.
Adam a.s bingung seketika. Lalu sedar bahawa untuk menerima haruslah sedia memberi. Ia insaf bahawa yang demikian itu haruslah menjadi kaedah pertama dalam pergaulan hidup. Sekarang ia sudah mempunyai kawan. Antara sesama kawan harus ada saling memberi dan saling menerima. Pemberian pertama pada pernikahan untuk menerima kehalalan ialah mahar. Oleh kerananya Adam a.s menyedari bahawa tuntutan Hawa untuk menerima mahar adalah benar.
Mahar perkahwinan Adam
Pergaulan hidup adalah persahabatan! Dan pergaulan antara lelaki dengan wanita akan berubah menjadi perkahwinan apabila disertai dengan mahar. Dan kini apakah bentuk mahar yang harus diberikan? Itulah yang sedang difikirkan Adam. Untuk keluar dari keraguan, Adam a.s berseru: “Ilahi, Rabbi! Apakah gerangan yang akan kuberikan kepadanya? Emaskah, intankah, perak atau permata?”. “Bukan!” kata Tuhan. “Apakah hamba akan berpuasa atau solat atau bertasbih untuk-Mu sebagai maharnya?” tanya Adam a.s dengan penuh pengharapan. “Bukan!” tegas suara Ghaib. Adam diam, mententeramkan jiwanya. Kemudian bermohon dengan tekun: “Kalau begitu tunjukilah hamba-Mu jalan keluar!”. Allah SWT. berfirman: “Mahar Hawa ialah selawat sepuluh kali atas Nabi-Ku, Nabi yang bakal Kubangkit yang membawa pernyataan dari sifat-sifat-Ku: Muhammad, cincin permata dari para anbiya’ dan penutup serta penghulu segala Rasul. Ucapkanlah sepuluh kali!”.
Adam a.s merasa lega. Ia mengucapkan sepuluh kali salawat ke atas Nabi Muhammad SAW. sebagai mahar kepada isterinya. Suatu mahar yang bernilai spiritual, kerana Nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Hawa mendengarkannya dan menerimanya sebagai mahar.
“Hai Adam, kini Aku halalkan Hawa bagimu”, perintah Allah, “dan dapatlah ia sebagai isterimu!”.
Adam a.s bersyukur lalu memasuki isterinya dengan ucapan salam. Hawa menyambutnya dengan segala keterbukaan dan cinta kasih yang seimbang.
Allah SWT. berfirman kepada mereka: “Hai Adam, diamlah engkau bersama isterimu di dalam syurga dan makanlah (serta nikmatilah) apa saja yang kamu berdua ingini, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini kerana (apabila mendekatinya) kamu berdua akan menjadi zalim”.
(Al-A’raaf: 19).
Dengan pernikahan ini Adam a.s tidak lagi merasa kesepian di dalam syurga. Inilah percintaan dan pernikahan yang pertama dalam sejarah ummat manusia, dan berlangsung di dalam syurga yang penuh kenikmatan. Iaitu sebuah pernikahan agung yang dihadiri oleh para bidadari, jin dan disaksikan oleh para malaikat.
Peristiwa pernikahan Adam dan Hawa terjadi pada hari Jumaat. Entah berapa lama keduanya berdiam di syurga, hanya Allah SWT yang tahu. Lalu keduanya diperintahkan turun ke bumi. Turun ke bumi untuk menyebar luaskan keturunan yang akan mengabdi kepada Allah SWT dengan janji bahawa syurga itu tetap tersedia di hari kemudian bagi hamba-hamba yang beriman dan beramal soleh.
Firman Allah SWT.: “Kami berfirman: Turunlah kamu dari syurga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, nescaya tidak ada kekhuatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(Al-Baqarah: 38)