Rasulullah SAW diutus ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak. Aisyah r.a yang juga istrinya berkata,” Akhlak Rasulullah SAW adalah Al Quran”. Rasulullah itu adalah Al Quran yang berjalan. Meskipun musuh musuhnya dari kaum kafir Quraisy selalu memusuhi Beliau namun bila mereka pergi keluar negeri untuk berdagang mereka selalu menitipkan/mengamanahkan barang titipan mereka kepada Rasulullah SAW. Ini sungguh luar biasa. Demikian tinggi akhlak Rasulullah SAW sampai musuhpun masih percaya kepadanya untuk mengurusi harta mereka. Demikian juga tentang seorang sahabat Nabi SAW yang satu ini, dia sangat memiliki rasa malu. Bahkan ada riwayat yang mengatakan bila ia sedang mandi di kamar mandi yang tertutup sekalipun ia tidak berani menegakkan punggungnya karena demikian tinggi rasa malunya. Dialah Sahabat Uthman bin Affan r.a.
Aisyah r.a meriwayatkan bahwa pada suatu hari ayahnya Abu Bakar As Shiddiq r.a minta izin bertemu Rasulullah SAW yang sedang beristirehat dan berbaring serta bajunya terangkat sehingga salah satu betisnya terlihat.
Selesai berbincang dan menunaikan hajatnya, Abu Bakar r.a pun segera pulang. Kemudian yang kedua datanglah Umar bin Khattab r.a dan selepas berbincang beberapa waktu lamanya Umar r.a pun pulang. Tak berapa lama kemudian datanglah Uthman bin Affan r.a dan minta izin bertemu dengannya.
Mendengar Uthman r.a yang datang, Rasulullah SAW tiba-tiba memperbaiki posisinya dan duduk serta merapikan pakaiannya, lalu menutupi betisnya yang terbuka.Selepas berbincang beberapa waktu lamanya Uthman r.a pun pulang.
Setelah Uthman r.a pulang, Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah tadi saya melihat bahwa engkau tidak bersiap siap menerima sahabatamu Abu Bakar r.a dan Umar r.a tetapi kenapa engkau bersiap siap menyambut kedatangan Uthman r.a?”
Rasulullah SAW menjawab: “Uthman seorang pemalu. Kalau dia masuk sedang aku masih berbaring, dia pasti malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang sebelum menyelesaikan hajatnya. Hai Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seorang yang disegani malaikat?” (Hadis Riwayat Ahmad)
Sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yang sangat pemalu, bahkan lebih malu dari gadis pingitan. Sifat malu adalah sebagian dari iman. Rasulullah juga bersabda “Sifat malu tiada menimbulkan kecuali kebaikan”
Mendengar Uthman r.a yang datang, Rasulullah SAW tiba-tiba memperbaiki posisinya dan duduk serta merapikan pakaiannya, lalu menutupi betisnya yang terbuka.Selepas berbincang beberapa waktu lamanya Uthman r.a pun pulang.
Setelah Uthman r.a pulang, Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah tadi saya melihat bahwa engkau tidak bersiap siap menerima sahabatamu Abu Bakar r.a dan Umar r.a tetapi kenapa engkau bersiap siap menyambut kedatangan Uthman r.a?”
Rasulullah SAW menjawab: “Uthman seorang pemalu. Kalau dia masuk sedang aku masih berbaring, dia pasti malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang sebelum menyelesaikan hajatnya. Hai Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seorang yang disegani malaikat?” (Hadis Riwayat Ahmad)
Sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yang sangat pemalu, bahkan lebih malu dari gadis pingitan. Sifat malu adalah sebagian dari iman. Rasulullah juga bersabda “Sifat malu tiada menimbulkan kecuali kebaikan”
Setelah Uthman r.a pulang, Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah tadi saya melihat bahwa engkau tidak bersiap siap menerima sahabatamu Abu Bakar r.a dan Umar r.a tetapi kenapa engkau bersiap siap menyambut kedatangan Uthman r.a?”
Rasulullah SAW menjawab: “Uthman seorang pemalu. Kalau dia masuk sedang aku masih berbaring, dia pasti malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang sebelum menyelesaikan hajatnya. Hai Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seorang yang disegani malaikat?” (Hadis Riwayat Ahmad)
Sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yang sangat pemalu, bahkan lebih malu dari gadis pingitan. Sifat malu adalah sebagian dari iman. Rasulullah juga bersabda “Sifat malu tiada menimbulkan kecuali kebaikan”
Sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yang sangat pemalu, bahkan lebih malu dari gadis pingitan. Sifat malu adalah sebagian dari iman. Rasulullah juga bersabda “Sifat malu tiada menimbulkan kecuali kebaikan”
No comments:
Post a Comment